PUISI: ELEGI PAGI

Matahari berbicara hangat
Pada dedaunan yang sejuk
Angin menjuntai kaku
Menunjuki tanah basah selepas embun
“Adakah kita masih setia
Menanti malam?”

Merah menggugat kuat
Pada samudera penjara dogma
Kecil pena tidurkan kata
Bahasa atas nama cinta
Kepada petani dan kaum rimba
“Lantas mau dibawa ke mana
Cinta segitiga?”

Sepanjang jalan
Pesona kita berkobar
Di medan tak bermata
Sayap nuri terpajang di etalase tua

Menantikan papa memeluk cinta

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PUISI: ELEGI PAGI"

Post a Comment