PUISI
SALAM KEPADA DULU
Salam yang mempertemukan kita diantara tatap wajah
Ketika nama masih terasa berat dipelupuk lidah
Hanya senyum terurai membias menyapa khalifah
Salam yang menyatukan kita
duduk di ruang eja
terselip lirik dan keinginan bicara
membahasakan cinta dengan sederhana
Salam yang mengikat jiwa
nada dan langkah menuju panggung sandiwara
di bawah cahaya gulita
di depan mata sesama kita
Kini senja telah tiba
perjalanan panjang
memuai membiaskan jiwa
entah apa jadinya kita masih tanda tanya
SEKAPUR SIRIH
Sekapur sirih terbata eja
oleh air mata bahagia
mengandung tanya
membuat cita
Sekapur sirih terbata eja
oleh tanya apa bisa
menimang mantra
mencipta rasa
Sekapur sirih terbata eja
oleh bisa kata-kata
menghujam hina
diri bangga tertanda pita
Salam yang mempertemukan kita diantara tatap wajah
Ketika nama masih terasa berat dipelupuk lidah
Hanya senyum terurai membias menyapa khalifah
Salam yang menyatukan kita
duduk di ruang eja
terselip lirik dan keinginan bicara
membahasakan cinta dengan sederhana
Salam yang mengikat jiwa
nada dan langkah menuju panggung sandiwara
di bawah cahaya gulita
di depan mata sesama kita
Kini senja telah tiba
perjalanan panjang
memuai membiaskan jiwa
entah apa jadinya kita masih tanda tanya
SEKAPUR SIRIH
Sekapur sirih terbata eja
oleh air mata bahagia
mengandung tanya
membuat cita
Sekapur sirih terbata eja
oleh tanya apa bisa
menimang mantra
mencipta rasa
Sekapur sirih terbata eja
oleh bisa kata-kata
menghujam hina
diri bangga tertanda pita
0 Response to "PUISI"
Post a Comment