PUISI
BALADA JUMPA
Kumenemuimu
diantara hampar rumput merah
Mulanya
kubasuh kedua cengkram
saat
lelaguan menyelinap dibalik dada
Kumenemuimu
diantara nada pembuka
Kuusapkan
kata dengan retina berkaca
Bertukar
cerita kususulkan tangga
Melompat
diam dedaunan diterpa
Gersang
raya berbelai dahaga
Kukecup
secupang baca
Takkan
pernah usai lantunan cinta
Takkan
pernah selesai menunggu ulang
Decak
menderap mengigau parau
Deru
menggebu dihanyutkan payau
Saat
lebamnya haru menjadi biru
Saat
salam untuk berjumpa kembali
Diantara
hampar rumput merah tak bertanah.
LAGU MERDEKA
Merdekakan
aku dari syahadat sesaat.
Merdekakan
aku dari solat yang penuh hujat.
Merdekakan
aku dari puasa yang hanya sekedar ruat.
Merdekakan
aku dari zakat yang hanya dijadikan pelengkap syarat.
Merdekakan
aku dari haji yang hanya dijadikan pembulat
Merdekakan
aku dari munafiknya bersyariat.
Merdekakan
Aku...!
Merdekakan
aku dari kedunguanku memahami ayat-ayat.
Merdekakan
aku dari ketololanku bermasyarakat.
Merdekakan
aku dari para pemimpin bejat.
Merdekakan
aku...!
BALADA PESONA
Salam
durjana tertulis di atas engkau punya meja
Menunggu
geraknya bayangan seumur mangga lamanya
Robah
sila linu terasa manja serapahseuntai pita pembuka irama
Kau...
Kau menunggu hilangnya aku punya kata
Kau...
Kau tidak mengintai di balik kaca
Kau...
Kau menyapa diantara udara
Lembut
mengayun tak bersuara
Liar
menari berselendang sutra
Di
atas fajar yang akan genap dengan dosa
0 Response to "PUISI"
Post a Comment